Saturday, September 22, 2012

Harus marah* kepada siapa, Kopral Ponki (*meminta pertanggungjawaban)

Ponki adalah salah satu kopral diantara dua kopral yang ada di Barak 9, 2 teman yunior dan 1 teman seangkatannya sudah menjadi Sersan sejak 4 tahun yang lalu. Penghuni Barak selain kelima personil juga ada 3 Perwira Pertama dan 1 Perwira Menengah sebagai komandan. Nasib terombang-ambing Kopral Ponki berawal beberapa waktu lalu ada perubahan struktur garis komando di Batalyon 60. Saat ada sedikit perubahan garis komando di batalyon tempat Kopral Pongki bernaung, perwira Pertama Yhe yang selama ini selalu dalam satu pleton dengannya saat bertugas ikut terkena reposisi. Semenjak 4 tahun lalu Perwira Pertama Yhe slalu dalam satu pleton bila bertugas, mengaku salut dengan kinerja dan kepiawaian Kopral Ponki. Dan dengan alas an tersebut perwira Pertama Yhe pun menawarkan kenaikan pangkat menjadi Sersan asal mau mengikuti Perwira Pertama Yhe ditempat yang baru. Dengan semangat 45 Kopral Ponki menjawab dengan tegas bahwa sebagai Kopral dia “siap sedia” apalagi ditambah dengan kenaikan pangkat menjadi Sersan yang berkonsekwensi terhadap kenaikan gaji yang akan diterima setiap bulannya. Namun disisi lain teman-teman, para Sersan dan Perwira Menengah dalam satu Barak-nya tidak mau kehilangan salah satu tenaga spesialis, teman seperjuangan yang bisa diplekoto seperti Ponki yang slalu berperan bila bertugas dalam suatu regu. Dengan berbagai dalih, maka Perwira Menengah atasan langsung Ponki mengirim telegram kepada Perwira Tinggi di batalyon yang intinya mempertahankan posisi Kopral Ponki agar tidak keluar dalam pleton dengan mengajukan pengadaan yang mengada-ada kenaikan pangkat menjadi Sersan setara dengan tawaran Perwira Pertama Yhe dalam pleton walaupun tidak tercantum dalam garis komando batalyon. Karna surat ini maka Ponki pun dengan berat hati mengiyakan permintaan teman-teman untuk bertahan dalam regu-nya. Toh sama-sama ada pengajuan kenaikan pangkat menjadi Sersan juga. Dari hasil sidik telisik intelejen yng dipekerjakan Ponki, informasinya masih simpang siur antara disetujui oleh sang Jendral namun terkendala peraturan yang menyatakan pengajuan kenaikan Sersan untuk Ponki tidak ada dalam kitab garis komando. Sehingga sampai tulisan ini dimuatpun belum ada kejelasan tentang pangkat Sersan untuk Ponki yang diajukan Perwira Menengah kepada Sang Jendral. Informasi ini menjadikan Kopral Pongki menjadi gundah gulana, malas untuk melakukan kegiatan, seperti kehilangan semangat untuk berlatih. Kopral Ponki berpikir, Seandainya teman-teman, para Sersan, para Perwira dan sang Perwira Menengah di Barak 9 mengikhlaskannya untuk mengabdi kepada Perwira Yhe mungkin situasi dan suasana hati-nya akan lain. Kopral Ponki pun enggan meminta pertanggungjawaban kepada semuanya yang ada didalam Barak 9. Seandainya Perwira Pertama Yhe tidak menawarkan jabatan itu kepadanya,…. seandainya, … seandainya, … Semoga hal ini tidak membuat hati Kopral Ponki menjadi sakit.

No comments:

Post a Comment

ARRL Amateur Radio News